Depan Pentas Seni Budaya Meriahkan Malam Peringatan Kemerdekaan, Generasi Muda Desa Pasayangan Tampil Menggali Potensi

Pentas Seni Budaya Meriahkan Malam Peringatan Kemerdekaan, Generasi Muda Desa Pasayangan Tampil Menggali Potensi

Tentu, ini adalah naskah berita yang dikemas sebagai "Grand Closing" atau penutup yang manis dari rangkaian perayaan HUT RI. Artikel ini menonjolkan peran generasi muda sebagai bintang utama, menciptakan narasi optimisme tentang masa depan desa.


Judul Artikel:

Malam Puncak Semarak Kemerdekaan: Panggung "Pentas Seni Budaya" Pasayangan Jadi Ajang Pembuktian Talenta Emas Generasi Muda

PASAYANGAN (23/08/2025) – Setelah pagi harinya dipadati ribuan warga dalam acara Jalan Sehat, malam hari di Desa Pasayangan berubah menjadi panggung megah penuh cahaya dan kreativitas.

Sabtu malam (23/08/2025), Pemerintah Desa Pasayangan, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan, menggelar Pentas Seni Budaya sebagai rangkaian penutup peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Acara ini sukses memukau ratusan pasang mata yang memadati area panggung utama, mengubah suasana malam minggu menjadi pesta rakyat yang hangat dan membanggakan.

Kolaborasi Tradisi dan Modernitas

Pentas seni tahun ini menyuguhkan tontonan yang kaya warna. Tidak hanya sekadar hiburan, panggung ini menjadi "etalase" bakat bagi anak-anak dan remaja Desa Pasayangan.

Penampilan silih berganti mengisi acara dengan dinamis. Penonton diajak menyelami kekayaan budaya melalui tarian adat yang anggun dan atraksi pencak silat yang gagah dan penuh tenaga. Namun, kreativitas tidak berhenti di situ. Generasi muda Pasayangan juga unjuk gigi melalui tarian modern (modern dance) yang energik serta berbagai atraksi seni kontemporer lainnya.

Keberagaman penampilan ini menunjukkan bahwa di tangan anak muda Pasayangan, budaya warisan leluhur dan tren masa kini dapat berjalan beriringan dengan harmonis.

Investasi untuk Generasi Penerus

Kepala Desa Pasayangan, Bapak Didi Dulhadi, yang menyaksikan langsung dari awal hingga akhir acara, tak mampu menyembunyikan rasa bangganya. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa acara ini memiliki misi yang jauh lebih besar daripada sekadar selebrasi satu malam.

"Pentas Seni Budaya malam ini bukan sekadar hiburan semata. Ini adalah upaya strategis kita untuk menggali dan mengembangkan potensi terpendam dari generasi muda Desa Pasayangan. Anak-anak yang tampil di hadapan kita malam ini adalah aset paling berharga desa," ujar Didi Dulhadi.

Beliau menambahkan pesan penting bagi para orang tua dan masyarakat:

"Kita harus terus mendukung mereka agar tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berprestasi, kreatif, dan yang terpenting, tetap mencintai budaya bangsanya sendiri di tengah gempuran zaman."

Panggung Kepercayaan Diri

Suasana malam itu terasa sangat guyub. Tepuk tangan riuh tak henti-hentinya bergema setiap kali satu penampilan usai. Bagi para penampil yang didominasi usia sekolah, apresiasi dari masyarakat ini adalah suntikan kepercayaan diri yang luar biasa.

Pemerintah Desa Pasayangan menjadikan event ini sebagai wadah pembinaan mental. Berani tampil di depan umum, bekerjasama dalam tim tari, dan disiplin berlatih adalah nilai-nilai karakter yang sedang ditanamkan kepada mereka.

Dengan berakhirnya Pentas Seni Budaya ini, rangkaian peringatan HUT RI ke-80 di Desa Pasayangan resmi ditutup. Namun, semangat yang ditinggalkan—semangat kebersamaan, kreativitas, dan cinta tanah air—akan terus menyala, menjadi modal bagi Desa Pasayangan untuk menyongsong masa depan yang lebih cemerlang.

Maju Terus Generasi Muda Pasayangan!

Lampiran: